Presiden: Produk Unggulan Dalam Negeri Harus Meningkat
Kamis, 12 Juni 2008 21:13 WIB Ekonomi & Bisnis Dibaca 192 kali
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong kalangan dunia usaha dan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan produksi serta pemasaran produk-produk unggulan dalam negeri."Gunakan momentum penyelenggaraan pameran untuk menggalakkan produk ekspor nonmigas unggulan yang dikenal dengan formula 10+10+3," kata Presiden saat membuka Pekan Raya Jakarta di kawasan Bekas Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis malam. Kepala Negara menegaskan produk-produk unggulan itu diharapkan dapat mendorong nilai ekspor nonmigas Indonesia sehingga memberikan kontribusi bagi pendapatan negara. "Kembangkan pasar-pasar baru sehingga meningkatkan ekspor nonmigas," tegasnya. Presiden Yudhoyono menegaskan 10 produk yang pertama adalah produk unggulan yaitu udang, kopi, minyak kelapa, kakao, karet, tekstil, alas kaki, elektronik, suku cadang kendaraan bermotor, dan furnitur. Selain itu 10 produk potensial Indonesia adalah kerajinan tangan, ikan, jamu, kulit, makanan olahan, perhiasan, rempah-rempah, dan alat kesehatan. "Sedangkan yang tiga lainnya adalah produk jasa yaitu teknologi informasi, desain, dan tenaga kerja," katanya.Presiden yang didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dalam sambutannya juga mengatakan pelaksanaan Pekan Raya Jakarta merupakan salah satu bentuk usaha kreatif di bidang ekonomi untuk mendorong geliat perekonomian nasional. "Baik peserta maupun nilai transaksinya terus meningkat, pada 2006 jumlah peserta 1.227 dengan nilai transaksi Rp560 miliar. Pada 2007 dengan jumlah peserta 1.500 nilai transaksi Rp1,7 triliun," kata Yudhoyono. Kepala Negara berkeyakinan dengan jumlah peserta 2.600 pengusaha maka target penyelenggara untuk mencapai jumlah transaksi Rp2 triliun akan tercapai. Presiden Yudhoyono menegaskan saat ini bidang ekonomi kreatif cukup memberikan peluang untuk menambah kontribusi nilai ekspor Indonesia. "Dalam empat tahun terakhir, ekonomi kreatif tumbuh 6,3 persen dengan 2,2 juta pengusaha dan menyerap 5,4 juta tenaga kerja, serta memberikan kontribusi bagi nilai ekspor mencapai Rp81,5 triliun," tegasnya. Pekan Raya Jakarta 2008 berlangsung mulai 12 Juni hingga 13 Juli mendatang, selain dihadiri oleh Presiden dan Ibu Negara acara pembukaan pekan raya tahunan menyambut ulang tahun Kota Jakarta itu juga dihadiri oleh Mensesneg Hatta Radjasa, Menkopolhukam Widodo AS, Menbudpar Jero Wacik, Menkop dan UKM Suryadharma Ali, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.(*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar